
Universitas Negeri Manado (UNIMA) sukses menyelenggarakan International Lecturer-Student Multidisciplinary Conference (ILSMC) 2025 sebagai wadah kolaborasi akademisi dan mahasiswa lintas bidang ilmu. Acara bergengsi ini mempertemukan para peneliti muda dan dosen untuk mengangkat isu mutakhir kesehatan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan dalam kerangka multidisiplin.

Beragam penelitian inovatif dipresentasikan dalam kegiatan tersebut. Jilly Toar, peneliti muda dari UNIMA, memaparkan hasil identifikasi kasus gangguan mental emosional pada remaja dengan metode SDQ Screening, menunjukkan pentingnya deteksi dini bagi kesehatan mental generasi muda. Di sisi lain, dr. Nancy Sylvia Bawiling, M.Fis, AIFO-K, mengulas analisis pola makan dan kebiasaan merokok di kalangan atlet voli remaja, menyoroti dampak kebiasaan tersebut terhadap performa olahraga dan kesehatan jangka panjang.
Topik menarik lain diangkat oleh duet peneliti Jonesius Eden Manoppo dan Lucyana Leonita Pongoh yang membedah hubungan antara kondisi lingkungan sekolah dengan angka kejadian Demam Berdarah (DHF) pada anak sekolah di Minahasa, menegaskan pentingnya lingkungan sehat dalam menekan penyakit menular. Sementara itu, Adi Yeremia Mamahit menyoroti kelengkapan gizi dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebagai pendukung prestasi belajar anak-anak sekolah; dan Desy Yunita Utami mengeksplorasi pengaruh tarian serta kesejahteraan mental terhadap kebugaran fisik melalui kajian literatur terkini.
Konferensi ILSMC 2025 ini merefleksikan sinergi dunia pendidikan dan riset nasional dalam mendorong pemecahan masalah riil di masyarakat. FIKKM UNIMA berkomitmen memperkuat tradisi penelitian multidisiplin dan memperluas peluang kolaborasi internasional demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
penulis: A. Mamahit





